Jerman Tidak Izinkan Perusahaan Ketahui Status Vaksinasi Karyawan Apa Alasannya

Suara.com - Jerman tampak serius tidak mewajibkan vaksinasi COVID-19 bagi warganya, berbeda dengan negara-negara Eropa lainnya.

Bahkan, Jerman tidak membolehkan perusahaan untuk mengetahui status vaksinasi karyawan. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan akan ada permintaan atau pertanyaan tentang status vaksinasi, di tempat-tempat tertentu.

Heil mengatakan permintaan soal status vaksinasi karyawan bisa saja dilakukan di tempat-tempat yang berisiko.

Banyak negara mengharuskan vaksinasi di sejumlah sektor, seperti kesehatan dan pelayanan umum. Beberapa perusahaan, khususnya di Amerika Serikat, telah mewajibkan karyawan mereka menjalani imunisasi.

Baca Juga: Kubu Raya Target Pemberian Vaksin COVID-19 untuk 12 Ribu Ibu Hamil

Ilustrasi sertifikat vaksin. [Ist]Ilustrasi sertifikat vaksin. [Ist]

Namun Jerman memiliki undang-undang kerahasiaan data pribadi yang ketat karena tidak ingin mengulangi sejarah kelam selama diperintah Nazi dan Komunis ketika negara mengawasi rakyatnya.

Menteri Tenaga Kerja Hubertus Heil mengatakan itu berarti perusahaan tak memiliki hak untuk mengetahui informasi terkait kesehatan karyawan mereka.

Sektor bisnis Jerman telah mendorong diberikan izin untuk menanyakan pekerja soal vaksinasi.

Pemerintah juga tengah berusaha agar lebih banyak penduduk menerima vaksin ketika kasus infeksi meningkat.

Hampir 61 persen populasi Jerman telah divaksin lengkap dan 65 persen sudah menerima setidaknya satu dosis.

Baca Juga: Bupati Landak Minta Vaksinasi COVID-19 Tepat Sasaran untuk Tekan Kasus

Kabinet pada Rabu sepakat untuk mengharuskan perusahaan mengizinkan karyawan mereka libur untuk menjalani vaksinasi.

0 Response to "Jerman Tidak Izinkan Perusahaan Ketahui Status Vaksinasi Karyawan Apa Alasannya"

Post a Comment