Ahli September Utara RI Musim Hujan Selatan Masih Kemarau

Jakarta, CNN Indonesia --

Ahli menyebut wilayah Indonesia bagian utara akan lebih dulu memasuki musim hujan ketimbang bagian selatan yang masih mengalami musim kemarau pada September.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dr. Erma Yulihastin, Peneliti Klimatologi Pusat Riset dan Teknologi Atmosfer (PSTA), LAPAN-BRIN. Erma mengatakan bahwa musim hujan akan menjalar dari wilayah barat daya hingga ke seluruh wilayah Indonesia.

"Wilayah Indonesia bagian utara (sekitar wilayah ekuator ke utara) kemungkinan besar sudah memasuki musim hujan pada bulan September 2021. Sedangkan Jawa dan Nusa Tenggara masih mengalami musim kemarau pada bulan September 2021," tulisnya dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (9/9).


Dalam paparannya, Erma menjelaskan bagian selatan Indonesia masih masuk musim kemarau karena menunjukkan tingkat curah hujan minimum di kawasan ini. Lain hal dengan kawasan utara Indonesia yang sudah mengalami peningkatan curah hujan dibanding Juli dan Agustus.

"Hal ini juga dibuktikan dengan konsentrasi uap air yang tinggi di utara-barat Indonesia," lanjutnya.

Sehingga, menurut Erma daerah seperti Aceh, pantai barat Sumatera, Kalimantan barat dan utara, Sulawesi Barat, Maluku bagian selatan dan daerah pegunungan Papua perlu mendapat pantauan. Sebab, daerah-daerah tersebut mempunyai probabilitas tinggi untuk mendapat curah hujan deras yang berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor.

Sementara wilayah Sumatera bagian timur dan Kalimantan bagian barat menurutnya perlu dilakukan antisipasi kebakaran hutan mulai bulan September 2021. Sebab, wilayah tersebut memiliki probabilitas tinggi untuk mengalami suhu tinggi di atas 32 derajat Celcius.

Selain itu, Angin kencang dan gelombang laut yang tinggi kemungkinan besar terjadi di perairan selatan Jawa, Laut Arafuru dan Laut Banda pada bulan September 2021 hingga Oktober 2021.

"Sedangkan Laut Jawa mempunyai kemungkinan yang tidak begitu tinggi (antara 40 persen dan 80 persen) untuk mengalami angin kencang dan gelombang laut tinggi pada bulan September 2021," kata Erma.


Penyebab hujan lebih awal di utara

Konsentrasi kelembaban di kawasan utara hingga barat Indonesia berhubungan dengan pembentukan vortex di Samudra Hindia, aktivitas gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) fase 2 dan 3.

Selain itu anomali monson musim panas Asia juga mengalami perluasan hingga menjangkau bagian utara wilayah Indonesia. Sehingga, berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif di Samudra Hindia dan memengaruhi pembentukan hujan di sebagian Sumatra.

Aktivitas gelombang Kelvin di laut dan di atmosfer diprediksi mengalami penguatan seiring dengan penjalaran gelombang Equatorial Rossby (ER) sejak Agustus dan diprediksi terjadi hingga Februari 2022 mendatang.

"Pada akhir bulan Agustus tercatat terjadi bencana banjir di Kalimantan tengah dan timur karena hujan persisten yang terjadi dan berasosiasi dengan pertemuan gelombang atmosfer ekuator Kelvin dan Rossby," imbuh Erma.

(mrh/eks)

[Gambas:Video CNN]

Related Posts

0 Response to "Ahli September Utara RI Musim Hujan Selatan Masih Kemarau"

Post a Comment