Eks Gubernur Sumbar Ungkap Pernah Tolak Beli Mobil Dinas 2010

Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno buka suara terkait pembelian mobil dinas baru gubernur dan wakil gubernur Sumbar di tengah pandemi Covid-19.

Irwan mengatakan dirinya pernah menolak pengadaan mobil dinas baru untuk dirinya pada 2010 lalu. Ia akhirnya memakai mobil pribadi untuk aktivitas sehari-sehari selaku gubernur.

"Saya dulu di tahun 2010 sempat menolak anggaran kendaraan dinas dan akhirnya memakai mobil pribadi termasuk istri," kata Irwan kepada CNNIndonesia.com, Rabu (18/8).


Selain mobil dinas, Irwan mengklaim juga menolak pembangunan rumah dinas gubernur Sumber meskipun dinilai sudah tak layak. Ia mengaku selalu menolak membeli tiket kelas bisnis saat menggunakan pasawat terbang.

"Tentu banyak juga hak gubernur yang ditolak," ujarnya.

Irwan pun tak terima jika disebut pengadaan mobil dinas ini dianggarkan dirinya saja. Ia menyebut penganggaran mobil dinas ini dilakukan bersama DPRD Sumbar. Saat pembahasan RAPBD 2021 lalu, kata Irwan, banyak partai bersemangat menganggarkan kendaraan dinas ini.

"Karena bisa jadi kawan separtainya yang akan menjadi gubernur dan wakil gubernur nantinya," katanya.

Lebih lanjut, Irwan mengatakan pengadaan mobil dinas kepala daerah tetap dianggarkan pada 2021 lalu. Namun, katanya, kepala daerah dan wakil kepala daerah memiliki hak untuk menggunakannya ataupun tidak.

"Setelah ketok palu di DPRD, maka terserah kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk membeli atau memakainya. Namanya hak, bisa saja ditolak," ujarnya.

Tak Punya Empati

Anggota DPR dari Sumbar, Andre Rosiade turut mengkritik pembelian mobil dinas baru gubernur dan wakil gubernur Sumbar ditengah pandemi Covid-19. Andre menilai pemimpin Sumbar tak punya empati dan sense of crisis.

"Masyarakat sedang menderita. Pandemi menghancurkan sumber-sumber ekonomi rakyat. Lha, pemimpinnya gagah-gagahan beli mobil dinas baru. Ini gak benar namanya," kata Andre kepada CNNIndonesia, Selasa (17/8).

Andre alasan mobil dinas baru sudah dianggarkan di APBD 2021 tidak bisa diterima. Menurutnya, gubernur Sumbar bisa memutuskan menunda pembelian dan mengalihkan anggaran tersebut untuk penanganan Covid-19.

"Jika punya rasa empati, punya sense of crisis, anggaran itu bisa dialihkan kepada hal yang jauh lebih berguna dan bermanfaat untuk masyarakat. Untuk mengembalikan ekonomi masyarakat yang terdampak Covid,"katanya.

Gubernur dan wakil gubernur Sumbar, Mahyeldi dan Audy Joinaldy resmi memiliki mobil dinas baru untuk kegiatan operasional. Mobil yang akan menjadi kendaraan terbaru Mahyeldi adalah Mitsubishi Pajero, sementara Audy memakai Hyundai Palisade.

Mahyeldi mengklaim tidak mengetahui apa jenis kendaraan yang digunakan. Namun, ia menegaskan bahwa mobil yang dibeli tersebut telah sesuai dengan harga yang sudah dianggarkan.

"Yang penting, saya (harga) di bawah saja, yang dianggarkan Rp1,4 miliar, tapi saya lebih murah lagi," kata Mahyeldi.

(nya/fra)

[Gambas:Video CNN]

0 Response to "Eks Gubernur Sumbar Ungkap Pernah Tolak Beli Mobil Dinas 2010"

Post a Comment