Erick Thohir Siap Guyur BUMN Rp724 Triliun
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat Penyertaan Modal Negara (PMN) BUMN Tahun anggaran 2022 akan digelontorkan usai Peraturan Pemerintah (PP) terkait PMN BUMN diterbitkan. Adapun nilai PMN mencapai Rp72,449 triliun.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan PP PMN BUMN akan diterbitkan usai pemerintah mengeluarkan PP Holding BUMN. Holding yang dimaksudkan adalah Aviasi dan Pariwisata hingga Pertahanan.
"Adapun catatan yang bisa kami lampirkan adalah bahwa PMN tahun 2022 akan disuntik kepada BUMN, akan disuntik pada Tahun 2022. Sehingga PP PMN 2022 terbit setelah PP Holding BUMN terbit yaitu khususnya beberapa Holding," ujar Erick saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (14/7/2021).
Dari paparannya, PP Holding Aviasi dan Pariwisata akan diterbitkan pada Agustus 2021, PP Holding Pertahanan ditargetkan terbit pada September tahun ini. Sementara Holding Pangan pada September 2021. Dengan begitu, PP PMN BUMN ditargetkan diteken pada tahun mendatang.
"Sehingga PP PMN 2022 terbit di tahun ini. Sehingga secara legalitas pemberian PMN 2022 tidak akan mendapat isu hukum yang akan terjadi sebagai landasannya," kata dia.
Baca Juga: Erick Thohir Buka-bukaan soal RS Darurat Covid-19 di Jakarta
Tercatat, pemegang saham mengajukan PMN tahun 2022 yang diberikan kepada 12 BUMN sebesar Rp 72,44 triliun. Nilai tersebut mencapai 80 persen. Dana segar itu pun akan difokuskan pada program restrukturisasi, penugasan dan pengembangan bisnis perusahaan.
Adapun 12 BUMN tersebut diantaranya, pertama, PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp 31,35 triliun untuk penugasan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.
Kedua, PT Aviasi Pariwisata Indonesia senilai Rp 9,31 triliun. Dana itu digunakan untuk penguatan permodalan dalam rangka restrukturisasi, pengembangan infrastruktur pariwisata dan infrastruktur aviasi, serta lahan dan penyelesaian proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Ketiga, PT PLN sebesar Rp 8,23 triliun untuk membiayai program pendanaan infrastruktur ketenagakerjaan, membangun transmisi gardu induk dan distribusi listrik perdesaan untuk tahun pembangunan 2021-2022.
Baca Juga: Kebutuhan Mendesak, Erick Thohir Minta BUMN Percepat Suplai Oksigen
Keempat, PT Bank Negara Indonesia (BNI) senilai Rp 7 triliun, dimana, perseroan akan mengembangkan bisnis dan penguatan modal untuk meningkatkan modal tier I dan capital adequacy ratio (CAR).
Kelima, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Rp 4,1 triliun. Manajemen akan menggunakan PMN untuk penugasan dalam rangka menjalankan proyek strategis nasional (PSN) kereta cepat untuk menutup cost overrun.
Sebelumnya
0 Response to "Erick Thohir Siap Guyur BUMN Rp724 Triliun"
Post a Comment